Wednesday, 11 February 2015

Sekilas Tentang Valentines Day


Hari kasih sayang atau lebih dikenal dengan kata valentine day’s merupakan hari yang istimewa bagi umat manusia hampir di seluru muka bumi ini. Tepat tanggal 14 Februari adalah hari yang dipercayai sebagi harinya. Untuk merayakan hari ini ditandai dengan melakukan berbagai hal, mulai dengan memberikan hadiah atau kartu ucapan kepada pasangan ataupun calon pasangan (kekasih/pacar). Selain itu juga di zaman sekarang ini bahkan bukan hanya kepada kekasih/pacar namun juga kepada keluarga (orang tua dan saudara) dan juga sering diisi dengan kegiatan-kegiatan sosial seperti berbagi kasih dengan orang lain, mengunjungi panti asuhan, dan banyak kegiatan lainnya.


Momen ini sampai sekarang masih dan sepertinya akan terus dipertahankan dimanapun dan lebih di kalangan pemuda dengan ditandai saling berbagi hadiah ataupun berkencan dan mengunjungi tempat-tempat romatis walaupun sekedar menghadirkan kesan yang dalam.

Dengan begitu istimewanya hari kasih sayang hingga semua orang tidak mau ketinggalan untuk merayakan momen ini. Nah sebelum menjalani hari itu, alangkah baiknya kita mengetahui ada apa sebenarnya dengan tangga 14 Februari tersebut sehingga bisa dinobatkan sebagai hari kasih sayang (valentine day’s) serta untuk menambah wawasan dan pengetahun kita semuanya, maka mari kita melihat awal muasalnya.

Dahulu kala, hari ini menurut kalender Athena Kuno pada Bulan Gamelion atau antara pertengahan bulan Januari dan pertengahan bulan Februari adalah hari pernikahan Dewa Zeus dan Dewi Hera sehingga pada masa itu dinobatkan sebagai hari cinta. Juga kepercayaan Romawi Kuno pada tanggal 15 Februari merupakan Hari Raya Lupercalia yang merupakan hari persembahan kepada dewa kesuburan yang dirayakan dengan member persembahan berupa kambing, minum anggur, berpakaian setengah telanjang dengan mengenakkan kulit kambing. Hari Raya Lupercalia ini juga dijadikan sebagai sebuah festival yang dilaksanakan antara tanggal 13-18 Februari. Festival Lupercalia di Roma diawali dengan member persembahan kepada Dewi Cinta, Juno Februata dan pada tanggal 14 Februari para pemuda akan mengundi nama-nama gadis sebagi pasangan mereka.

Selain itu perayaan hari kasih sayang ini yang diyakini dengan sejarah masing-masing yang dikonsumsi sendiri oleh manusia seiring dengan bertambahnya waktu, ada juga berbagai penafsiran yang bermacam-macam di kalangan masyarakat dan ini terutama di kalangan rohaniawan (agama/keyakinan/kepercayaan). Hal ini terlihat pada tanggal 14 Februari 496 di Roma, sejarah perayaan ini dalam konsep Santo Valentinius yang masih dipertentangkan terutama petinggi umat Katolik masa itu, yaitu Paus Galasius I karena hari itu menurut sejarah di masyarakat pada masa itu adalah hari gugurnya tiga orang Santo menjadi orang biasa sehingga dia tidak membernarkan tersebut. Selain itu, muncul juga anggapan bahwa Paus Galasius I menggantikan perayaan hari itu dengan konsep lain yaitu Valentinius yang diartikan sebagai hari kasih sayang dengan pandangan kristiani dan juga untuk menyeimbangi Hari Raya Kesuburan (Lupercalia). (sumber: catholic encyclopaedia; 1908).

Pada abad pertengahan (sekitar abad ke-14), di Inggris dan Perancis mempercayai bahwa hubungan antara Hari Raya Kesuburan (lebih di kenal Santo Valentinus) dengan Cinta Romatis sebagai kepercayaan alam untuk mencari pasangan untuk kawin (menikah) yang juga jatuh pada tanggal 14 Februari. (sumber: Cerita Sastrawan Ingris, Geoffery Chancer abad ke-14 dalam bukunya yang berjudul “Palement of Foules).

Di dunia Barat, tanggal 14 Februari dikenal sebagai “Valentine Day’s” diyakini sebagai hari pernyataan cinta kasih kepada seseorang di kalangan anak muda. Ini merupakan konsep cinta romantis bagi umat Katolik dan juga hari raya kedua setelah Hari Raya Natal. Perayaan ini ditandai dengan bertukar notisi-notisi dalam bentuk simbol valentines yaitu simbol gambar hati bersayap yang dikenal pada masa itu dan kebanyakan 85% didominasi oleh wanita. Hingga abad ke-19 (antara 1828-1904), dirilislah kartu valentine di Amerikat Serikat oleh Esther A. Howland di Worcester, Massachusettes yang sampai sekarang berdiri yang namanya The Greeting Card Association dan yang paling banyak mengimpor adalah Britania Raya, Amerika Utara.

Amerika Serikat pada abad ke- 20, memperluas bentuk dan gaya merayakan Valentine Day’s dengan bukan hanya bertukar kartu ucapan tetapi juga dengan member hadiah seperti memberikan bunga mawar dan cokelat dan pada masa itu didominasi oleh pria. Waktu terus bertambah dan pola hidup manusia juga terus berubah-ubah sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan peradaban manusia. Hingga sekitar tahun 1980-an, industri berlian merilis perayaan Valentine Day’s lebih berkembang lagi dan tentunya harganya mahal dengan bukan hanya bertukar kartu, memberi mawar atau cokelat tetapi juga memberikan hadiah berupa perhiasan.

Pada masa sekarang ini, di Amerika Sekikat dan juga hampir seluruh dunia mengenal yang namanya Hari Kasih Sayang (Valentine Day’s) yang dinobatkan disetiap tanggal 14 Februari. Di Jepang dirayakan yang ditandai dengan kegiatan yang mana wanita akan memberikan permen cokelat (giri choco) kepada pria dan kadang-kadang dengan harga yang mahal serta dikenal juga dengan istilah Hari Putih (White Day) yang jatuh pada tanggal 14 Maret dimana pria yang mendapatkan permen cokelat wajib memberikan sesuatu kepada wanita tersebut. Di Taiwan sama dengan konsep yang dilakukan di Jepang, hanya saja ada tambahan waktu, yaitu tanggal 7 Juli merayakan hari anak perempuan (Qi Xi).

Di Indonesia sekarang ini merayakan hari ini terutama di kalangan pemuda, bahkan lebih kreatif dan juga bermanfaat bukan hanya sebagai pernyataan kasih sayang kepada kekasih/pacar tetapi juga ungkapan kasih kepada keluarga (orang tua, saudara) dan siapanpun. Bahkan berbagi kasih dengan orang lain seperti berkunjung ke panti asuhan dan banyak kegiatan sosial lainnya. Kegiatan ini begitu marak di kota-kota besar dan juga di media social, acara TV, radio, dan majalah.

Jadi, apapun cerita yang dihasilkan oleh sejarah Valentine Day”s yang pada dasarnya manusia percaya ataupun tidak sebenarnya hanya sebuah ungkapan nurani dan dorongan batin (rasa) untuk saling berbagi kebahagiaan dan cinta kasih kepada siapapun yang sudah sewajarnya kita lakukan dan bukan hanya pada tanggal 14 Februari tetapi disetiap saat selagi kita masih diberi kesempatan untuk menikmati ciptaan-Nya. Sudah tentu momen bahagia dalam hidup kita terlahir dari apa yang kita perbuat untuk kebaikan itu sendiri, tidak ada batas umur, jenis, waktu, jarak dan cara apapun itu.


0 comments:

Post a Comment