Saturday, 25 October 2014

Asimilasi Sosial

Tadi pagi gua baru ngerjain tugas mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan. Gua bangun jam 7 pagi langsung ngerjain ini tugas. Lalu jam 10 masuk kuliah padahal semalaman bergadang. Hufft capeek sekayilah! Tapi untung ada internet, makasih ya inet elu udah bantuin gua hahhaa. Sebenarnya aturan dosennya ga boleh search diinternet loh, tapi mesti ngambil dari buku.
Tpi berhubung gara-gara bergadang ga jelas terpaksa deh copy paste dari inet. Dosennya juga sih aneh banget ntah apalah nyuruh buat tugas dirumit-rumitin kek gitu. Kan pusing deh kepala berbie wkwkwk. Tapi buat bro-bro sista-sista kelakuan macam ini jangan diikutin yak hehehe. Yap! tugas kali ini dari dosen menjelaskan tentang Asimilasi. Setelah search inet akhirnya dapet pengertian dan ranting-ranting informasinya. Dan hasil penelusuran gua tentang Asimilasi yang ternyata satu kakek dengan Asinnya asi wkwkwk adalah sebagai berikut, semoga bermanfaat !
Asimilasi memiliki dua pengertian yakni sebagai berikut :
• Asimilasi (linguistik), adalah sebuah fenomena di mana dua fonem yang berbeda dan letaknya     berdekatan menjadi sama.
• Asimilasi (sosial), bercampurnya 2 kebudayaan dalam masyarakat setempat (contoh : dalam satu negara atau dalam satu keluarga), sehingga tercipta suatubudaya baru. Tapi sesuai dengan tugas gua, maka gua hanya jelasin Asimilasi Sosial doank. Gpp yak! :D oke kita lanjut lagi….

Asimilasi adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Pengertian asimilasi menurut para ahli:
1) Asimilasi menurut Koentjara Ningrat (1996: 160) adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara insentif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.
2) Asimilasi menurut Ogburn and Nimkoff: "(Asimilation) is process of interpenetration and fusion in which persons and groups anquires the memories, sentiment, and attitudes of other persons or groups, and by sharing their experience and history, are incorporated with them in a cultural life" (Ogburn and Nimkoff, 1964). "(Asimilation) adalah proses dari interpenetration dan perpaduan individudan kelompok anquires kenangan, sentimen, dan sikap orang lain atau kelompok, dan dengan berbagi pengalaman dan sejarah, digabungkan dengan mereka dalam kehidupan budaya"
3) Asimilasi menurut Garbarino: "Assimilation (is) absorption of a group into the ways of the dominant society and the group general loss of cultural distinctiveness as a result" (Garbarino, 1983). Asimilasi (adalah) penyerapan kelompok ke dalam cara masyarakat dominan dan kelompok hilangnya umum kekhasan budaya sebagai akibatnya" (Garbarino, 1983).
4) Asimilasi menurut Soerjono Soekamto: Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan proses mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.
5) Assimilasi menurut Robert E.Park dan Ernest W.Burgess (1921:735) “a process of interpretation and fusion in which persons and groups aquire the memories, sentiments, and attitude of other persons or groups, and, by sharing their experience and history, are incorporated with them in a common cultural life". “Proses interpretasi dan fusi di mana orang-orang dan kelompok memperoleh kenangan, sentimen, dan sikap orang lain atau kelompok, dan, dengan berbagi pengalaman dan sejarah, digabungkan dengan mereka dalam kehidupan kebudayaan bersama ". Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama. Hasil dari proses asimilasi yaitu semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antarkelompok. Selanjutnya, individu melakukan identifikasi diri dengan kepentingan bersama. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut:
• Terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda
• Terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama
• Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri

FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA ASIMILASI

Faktor-faktor pendorong terjadinya asimilasi antara lain:
• Toleransi di antara sesama kelompok yang berbeda kebudayaan • Kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi • Kesediaan menghormati dan menghargai orang asing dan kebudayaan yang dibawanya.
• Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat • Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan universal
• Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
• Mempunyai musuh yang sama dan meyakini kekuatan masing-masing untuk menghadapi musuh tersebut.

Faktor penghalang terjadinya asimilasi :
• Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
• Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
• Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
• Perasaan bahwa kebudayaan kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
• Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
• Perasaan yang kuat bahwa individu terikat pada kebudayaan kelompok yang bersangkutan
• Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa

 CONTOH-CONTOH ASIMILASI YANG TERJADI DIINDONESIA

 1. Wanita bersuku Padang menikah dengan orang Jawa dan melakukan transmigrasi ke pulau Jawa. Jawa dikenal dengan mayoritas masyarakatnya adalah suku Jawa. Oleh karena itu orang padang sebagai minoritas karena bermaksud menetap di pulau Jawa, semakin lama kebudayaannya terkikis dengan unsur – unsur Jawa yang semakin dominan diterimanya oleh karena pembaurannya di masyarakat. Sehingga acap kali ia sendiri sudah tidak memahami bahasa Padang apalagi ketika ia memiliki anak, karena kondisi lingkungan lebih merujuk ke suku Jawa, maka anak akan memahami dirinya sebagai orang Jawa.
2. Seorang peneliti yang melakukan suatu penelitian perihal proses sosial dan interaksi masyarakat yang membutuhkan waktu berjangka panjang, akan menyesuaikan dirinya dengan kebudayaan masyarakat yang diteliti. Seperti contohnya Margareth Mead yang rela menikah dengan kepala adat Samoa, Jajang Agus Sanjaya yang bersedia mengikuti adat tradisi orang Nias dalam karyanya “ Melacak Batu Menguak Mitos”. Djajang A.Sanjaya adalah seorang yang beragama Islam,tetapi demi karyanya ia bersedia melakukan asimilasi dengan menerima kebudayaan – kebudayaan Nias yang agaknya bertolak belakang dengan ajaran Islam (Ex: makan babi).
3. Orang Tamil /Keling di kota Medan yang seharusnya disaat meninggal ada proses pembakaran mayat tetapi karena adanya asimilasi, mereka tidak melakukan itu tapi dengan dikuburkan di tanah mengikuti suku – suku lain di Kota Medan yang menerapkan hal tersebut.

2 comments:

  1. Mantap bro. (y)
    oh iya bro saya mau tanya sedikit.. kemarin saya baca artikel dia memberi contoh asimilasi seperti ini "disurabaya terdapat mayoritas pribumi dan minoritas chinese. karena adanya asimilasi maka kaum minoritas chinese dan kaum mayoritas asli surabaya membuat sebuah kebudayaan baru. sehingga chinese yang berada disurabaya berlogat medok". apakh ini salah satu contoh asimilasi?

    ReplyDelete
  2. Ya, itu termasuk sebuah contoh asimilasi!

    ReplyDelete